Jumat, 21 Maret 2014

Manfaat Buah Lontar (siwalan)

Jauh sebelum mengenal kertas, masyarakat Nusantara menggunakan daun lontar sebagai media tulis. Naskah para pujangga keratin atau ajaran – ajaran agama Hindu ditulis di atas daun lontar. Tak Cuma itu, pohon ini ternyata banyak manfaatnya, termasuk sebagai obat. Sosok lontar bisa dikenali dari bentuk pohonnya yang tinggi njilujur tanpa cabang. Maklum, pohon ini masuk golongan tumbuhan monokotil. Lontar yang sudah dewasa tidak kalah tingginya dengan pohon kelapa, bisa mencapai 30 m. Bahkan batangnya bisa lebih besar. Daunnya memiliki petualangan menjari, berbentuk seperti kipas dengan lebar antara 1 – 3 m. Daun inilah yang digunakan orang zaman dahulu untuk membuat “buku” karena ukurannya yang panjang (bisa 1 – 1,2 m) dan kuat. Menurut catatan orang Belanda, lontar masih dipakai dalam surat – menyurat resmi para penghulu suku Sasak sampai akhir abad ke -19.

Lontar merupakan salah satu jenis palem dengan sebaran geografis meliputi India, Sri Lanka, Asia Tenggara, sampai Papua. Diperkirakan asalnya dari India dan Sri Lanka. Di India pohon ini dijadikan tameng angin bagi suatu dataran. Pohon lontar juga kadang dimanfaatkan sebagai “halte alami” bagi burung, kelelawar, dan binatang liar lainnya.

Pohon ini bisa tumbuh pada daerah dengan ketinggian sampai 500 m di atas permukaan laut. Bunganya bersifat dioecious, artinya bunga jantan dan bunga betina tidak berada dalam satu pohon. Oleh karena itu, ada pohon lontar jantan, ada pohon lontar betina.

Beberapa daerah di Nusantara mengenalnya dengan nama tersendiri. Masyarakat Jawa menyebutnya siwalan atau rontal. Orang Bali juga menyebut rontal. Di Pulau Sewu, NTT, dinamai kapuwe duwe. Adapun tetangganya di Pulau Rote menamainya tua dan orang suku Marind di Papua mengenalnya sebagai uga.

Manfaat Pohon Siwalan (Lontar)
Daunnya digunakan sebagai bahan kerajinan dan media penulisan naskah lontar. Barang-barang kerajinan yang dibuat dari daun lontar/siwalan antara lain adalah kipas, tikar, topi, aneka keranjang, tenunan untuk pakaian dan sasando, alat musik tradisional di Timor.

Sejenis serat yang baik juga dapat dihasilkan dengan mengolah tangkai dan pelepah daun. Serat ini pada masa silam cukup banyak digunakan di Sulawesi Selatan untuk menganyam tali atau membuat songkok, semacam tutup kepala setempat.

Kayu dari batang lontar bagian luar bermutu baik, berat, keras dan berwarna kehitaman dan kuat. Kayu ini kerap digunakan orang sebagai bahan bangunan atau untuk membuat perkakas dan barang kerajinan.

Dari karangan bunganya (terutama tongkol bunga betina) disadap orang nira(legan) lontar/siwalan. Nira(legen) ini dapat dimasak menjadi gula atau difermentasi menjadi tuak, semacam minuman beralkohol buatan rakyat.
Kandungan Gizi Buah Siwalan

Dalam 100 gram buah siwalan terdapat kandungan nutrisi sebagai berikut:

    -Total gula                    10,93
    -Gula reduksi                0,96
    -Protein                         0,35
    -Nitrogen                      0,056
    -pH                               6,7-6,9
    -Specific gravity           1,07
    -Mineral sebagai abu    0,54
    -Kalsium                       Sedikit
    -Fosfor                          0,14
    -Besi                             0,4
    -Vitamin C                   13,25
    -Vitamin B1 (IU)          3,9
 
Manfaat Buah Siwalan :
  •     Bagian buah tua dapat digunakan sebagai obat kulit (dermatitis), akar yang terdiri atas ekstrak akar muda untuk melancarkan air seni dan obat cacing. Rebusan akar muda (decontion) untuk mengobati penyakit yang terkait dengan pernapasan.
  •     Bunga siwalan atau abu mayang (spadix) dapat digunakan untuk pengobatan sakit lever. Adapun arang kulit batang digunakan untuk menyembuhkan sakit gigi. Rebusan kulit batang ditambah garam, berkhasiat sebagai obat pembersih mulut.
  •     Untuk daging buah muda yang berwarna putih kaca/transparan merupakan merupakan buah yang memiliki sumber karbohidrat berupa sukrosa, glukosa dan air. kadar protein dan lemaknya sangat rendah dibawah 1%, serta sedikit serat.
  •     Pada satu pohon siwalan dapat menghasilkan sekitar enam liter nira. Dan nira tersebut dipercaya dapat digunakan sebagai minuma isotonic seperti minuman sintetik yang ada di pasaran, bahkan lebih bagus karena alamiah.
  •     Nira siwalan atau legen sangat mudah terkontaminasi karena mengandung nutrisi yang lengkap seperti gula, protein, lemak dan mineral yang sangat baik untuk pertumbuhan mikroba.
  •     Legen yang dihasilkan dari pohon siwalan dipercaya bisa membantu kesehatan fungsi ginjal. Bahkan ada beberapa jenis legen (tergantung dari kualitas pohon) yang bisa mengobati penyakit impotensi dan menambah air mani. Tetapi perlu hati-hati dalam memilih legen, Sebab, tak sedikit pula para penjual minuman legen telah mencapurnya dengan bahan lain yang membuat kemurnian legen sudah hilang.
Catatan:

Legen akan menjadi minuman yang menyegarkan sekaligus menyehatkan bila masih berusia 0 hingga 2 hari. Jika sudah lewat dari dua hari, maka legen akan berubah menjadi tuak muda yang akan memiliki kadar alkohol di bawah 2 persen. Semakin lama rentan waktu yang dilewati legen, maka semakin banyak pula kadar alkohol yang ada di dalamnya, yang artinya legen tersebut sudah menjadi tuak yang memabukkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar